Strategi Komunikasi Orang Tua Tunggal Dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak Pasca Perceraian

Main Article Content

Dewi Sartika
Intan Leliana
Laurensia Retno Hariatiningsih

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi komunikasi yang digunakan oleh orang tua tunggal dalam menjaga kesehatan mental anak pasca perceraian. Perceraian seringkali menimbulkan dampak psikologis yang signifikan bagi anak, sehingga diperlukan peran aktif orang tua dalam memberikan dukungan emosional. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus, melalui wawancara mendalam kepada orang tua tunggal yang memiliki anak usia sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga strategi utama yang digunakan, yaitu keterbukaan komunikasi, pemberian dukungan emosional, dan penanaman rasa aman melalui pola asuh konsisten. Keterbukaan komunikasi dilakukan dengan memberikan ruang dialog dua arah agar anak dapat mengekspresikan perasaannya. Dukungan emosional diberikan melalui empati, perhatian, dan validasi perasaan anak. Sementara itu, penanaman rasa aman diwujudkan dengan konsistensi dalam aturan serta rutinitas keluarga. Keseluruhan strategi ini berkontribusi dalam mengurangi kecemasan, meningkatkan kepercayaan diri, serta menjaga keseimbangan emosional anak pasca perceraian.

Article Details

How to Cite
Sartika, D., Intan Leliana, & Laurensia Retno Hariatiningsih. (2025). Strategi Komunikasi Orang Tua Tunggal Dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak Pasca Perceraian. Jurnal Pewarta Indonesia, 7(1), 184–195. https://doi.org/10.25008/jpi.v7i1.258
Section
Articles

References

Anggelica, A., & Siahaan, C. (2021). Pengaruh komunikasi bagi kesehatan mental anak. Jurnal Selaras: Kajian Bimbingan dan Konseling serta Psikologi Pendidikan, 4(2), 121-131.

Br Ginting, I. B. (2023). Strategi Komunikasi Interpersonal Orang Tua Dalam Upaya Pencegahan Perilaku Menyimpang Anak Broken Home Desa Tanjung Barus Kabupaten Karo (Doctoral dissertation, Universitas Medan Area).

DeVito, J. A. (2015). The interpersonal communication book (14th ed.). Pearson Education.

Fitriawardhani, T., & Nurany, F. (2024). Pola Komunikasi Single Parent dalam Membentuk Karakter Anak. Publiciana, 17(01), 23-32.

Haqqi, M., & Supartini, T. (2022). Peran Komunikasi Keluarga dalam Menumbuhkan Kesehatan Mental Anak. Jurnal Linimasa, Universitas Pasundan

Harapan, Edi, M. Pd, and Syarwani Ahmad. Komunikasi antarpribadi: Perilaku insani dalam organisasi pendidikan. PT. RajaGrafindo Persada-Rajawali Pers, 2022.

https://repository.unpak.ac.id/tukangna/repo/file/files-20220414135657.pdf#page=12

https://scholar.googleusercontent.com/scholar?q=cache:UKMSuKc9UfUJ:scholar.google.com/+orang+tua+tunggal+pasca+perceraian+dalam+melakukan+pola+asuh+anak+&hl=id&as_sdt=0,5

https://smeru.or.id/id/article-id/%E2%80%98single-parents%E2%80%99-sering-jadi-kambing-hitam-dalam-pendidikan-anak-perlunya-dukungan-bagi

https://www.jawapos.com/berita-sekitar-anda/012801578/orang-tua-bercerai-anak-terjebak-pergaulan-bebas-lalu-hamil-di-usia-15-tahun-kini-putus-sekolah#google_vignette

Kesehatan mental https://kumparan.com/bunga-sabit/pentingnya-kesehatan-mental-anak-dalam-kasus-perceraian-22i9Ratbp1T

MONIHARAPON, H. S. (2023). PERANAN KOMUNIKASI KELUARGA DALAM KESEMBUHAN MENTAL ANAK USIA REMAJA (KASUS PADA 16-24 TAHUN) (Doctoral dissertation, Universitas Atma Jaya Yogyakarta).

Mutiara. (2024). Strategi Komunikasi Guru Kepada Siswa Kelas 5 SDN 01 Cisangu Dalam Meningkatkan Kemampuan Literasi Digital (Skripsi, Universitas Bina Sarana Informatika).

Muslimin, D., Abdulhak, I., Wahyudin, D., & Sauri, S. (2023). Metodologi penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penerbit CV Jejak (Jejak Publisher).

Nurhidayah, Y., & Nurhayati, E. (2018). Psikologi Komunikasi Antar Gender. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Prakasa, S. J. (2015). Komunikasi dan gender: Perbandingan gaya komunikasi dalam budaya maskulin dan feminin. JIPSi: Jurnal Ilmu Politik dan Komunikasi, 5(1), 19–30.

Puspasari, R. (2022). Komunikasi Keluarga Sebagai Sarana Keharmonisan Keluarga. Jurnal Innovative.

Retnowati, Y., & Hubeis, A. V. S. (2008). Pola komunikasi orang tua tunggal dalam membentuk kemandirian anak (kasus di Kota Yogyakarta). Jurnal Komunikasi Pembangunan, 6(1).

Razali, G., Syamil, A., Hurit, R. U., Asman, A., Lestariningsih, Radjawane, L. E., Bagenda, C., Falasifah, N., Ode Amane, A. P., Pua Tingga, C., Saloom, G., Sumarni, S., & Gultom, N. B. (2023). Metodologi penelitian kuantitatif, kualitatif, dan kombinasi. CV Media Sains Indonesia.

Rizki, D. (2022). Strategi komunikasi interpersonal antara orangtua dengan anak terhadap motivasi belajar anak di kelurahan setia kecamatan Binjai Kota, Kota Binjai. An-Nadwah, 28(1), 42-46.

Ryandini, N. L., & Destiwati, R. (2021). Komunikasi Antarpribadi Orang Tua dan Anak Broken Home Akibat Perceraian. MEDIALOG: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(2), 39-45.

Unde, A. A., & Fatimah, J. M. (2023). Komunikasi Orang Tua Pekerja dalam Menjaga Kesehatan Mental Anak. Al-Ittishol: Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4(1), 39-51.

Yuliandari, E., Susanti, R., & Wahyuni, E. (2019). Kesehatan mental anak. Yogyakarta: Deepublish.